321 Orang Ikuti Seleksi Peserta Pelatihan BLK Purbalingga

By Admin


nusakini.com-Purbalingga– Sebanyak 321 orang mengikuti seleksi peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Purbalingga Gelombang I dari total 422 pendaftar. Dengan jumlah delapan kejuruan yang dibuka yakni Otomotif, Garmen, Teknik Las, Tata Boga, TIK, Desain Grafis, Teknik AC, dan Tata Rias. 

Dari delapan kejuruan yang ditawarkan, Garmen paling diminati oleh para peserta seleksi ada total 92 pendaftar. Kemudian TIK dengan jumlah pendaftar 70 dan tata boga juga banyak diminati khususnya oleh kaum perempuan dengan jumlah pendaftar 67. 

“Untuk yang peminatnya banyak tata boga, konveksi terus komputer atau TIK. Peminatnya paling banyak mungkin kalau tata boga, konveksi itu ibu-ibu karena gampang dipraktekannya,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Dinnaker) Kabupaten Purbalingga, Gunarto saat ditemui pada Pengarahan Seleksi Peserta Pelatihan BLK Kabupaten Purbalingga di Halaman BLK, Senin (28/1). 

Pada tahun ini, Gunarto menjelaskan ia menargetkan pelatihan di BLK ini akan dilakukan sebanyak 70 angkatan. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya BLK Kabupaten Purbalingga hanya membuka pelatihan untuk 38 angkatan.”Saya melihat anggaran yang ada di pusat itu banyak yang bisa untuk 70 kali angkatan, sehingga untuk satu tahunnya paling tidak ada 1120 peserta pelatihan,” ujarnya. 

Pada tahun sebelumnya, untuk pelatihan setiap gelombangnya diberikan waktu 30 hari sedangkanuntuk tahun ini waktu pelatihan hanya 20 hari. Hal ini dikarenakan adanya penambahan gedung baru untuk workshop kejuruan.”Mudah-mudahan kita bisa meyakinkan mitra kerja kita salah satunya di Bandung bahwa kita nanti setelah pelatihan dan laporan pertanggungjawaban selesai bisa langsung bekerja di sana,” harap Gunarto. 

Terkait anggaran pelatihan, Gunarto mererangkan pelatihan di BLK Purbalingga menggunakan anggaran APBN. Dimana anggaran tersebut dikhususkan untuk pelatihan, instruktur, uang transport, uang saku, baju, serta makan dan minum.”Sedangkan anggaran dari kabupaten kita geser untuk fasilitas misalnya kurang meja atau kursi, daya listrik yang harus ditambah, untuk beli AC atau untuk internet,” imbuhnya. 

Ia berharap setelah peserta ini mengikuti pelatihan di BLK Purbalingga, setelah lulus pelatihan para peserta ini dapat berwirausaha. Apalagi dengan peralatan yang sudah ada di setiap kejuruan, diharapkan mampu meningkatkan kualitas dari para peserta.”Saya pikir Dinnaker unggulannya disitulah kita pelatihan, jadi masalah dia langsung wirausaha itu kan kembali ke pribadi masing-masing. Kita kan sudah memberikan pelatihan dan kita juga kejuruannya sudah bagus-bagus” ujar Gunarto.(p/ab)